Wonderful Indonesia Fremantle to Bali Yacht Race & Rally 2015

Minggu, 09 September 2018



Bulan Mei lalu menjadi bulan ramai kunjungan ke Nusantara. Dari sekian agenda yang ada satu di antaranya adalah Wonderful Indonesia Fremantle - Bali Yacht Race. Setelah mengalami satu hari penundaan, karena kendala cuaca, akhirnya pada Senin (18/05) pagi waktu Perth, ke-20 kapal peserta lomba layar Fremantle-Bali pun berlayar.

Dilepas resmi oleh Konjen RI untuk Perth, Ade Padmo Sarwono. Menurut Terry Baker, Komodor Fremantle Sailing Club: keterlambatan pemberangkatan peserta lomba di harapkan tidak mempengaruhi rangkaian kegiatan yang telah direncanakan di Bali, yaitu workshop tentang Marina dan Balina Presentation Night Dinner.

"Kami tetap optimis kapal-kapal tersebut akan tiba pada waktunya untuk mengikuti puncak acara," demikian disampaikan oleh Terry Baker. Gerimis yang turun tidak menghalangi kapal-kapal tersebut untuk berlayar menuju Bali. Diperkirakan mereka akan lepas dari perairan Australia dalam waktu kurang lebih 3 hari. Perjalanan sampai ke Bali akan memakan waktu kurang lebih 6 hari.

"Para pelaut itu akan sangat menikmati perjalanan mereka, dan ini merupakan acara yang selalu ditunggu oleh banyak penakluk samudera, di Australia." ujar Bob Kucera, ketua panitia penyelenggara kegiatan ini.

Wonderful Indonesia Fremantle-Bali Yacht Race (WIFBR) merupakan ajang perlombaan kapal layar lintas benua yang diselenggarakan sekali dalam 2 tahun. Kegiatan ini merupakan kerja sama Kementerian Pariwisata RI , State Ministry Of  Health and Tourism Western Australia, Garuda Indonesia dan Fremantle Sailing Club.

Peserta pertama diperkirakan akan tiba di Indonesia pada Selasa 26 Mei 2015. PT. Pelindo III akan menjadi tuan rumah dalam penyambutan peserta rally kapal bertiang tinggi ini. Untuk itu telah disiapkan serangkaian acara.


Pada Jumat (29/05) akan di gelar Workshop dengan mengangkat tema: Prospek Pengembangan Bisnis Marina di Indonesia. Pada kesempatan seminar ini menyibak potensi Maritim Nusantara, khususnya yang terkait bisnis marina di Indonesia. Digelar mulai jam 08.00 WITA hingga selseai, bertempat di Prama Beach Hotel Sanur. Menghadirkan pembicara-pembicara dari Kementerian Pariwisata RI, Bob Kucera (CEO Fremantle Sailing Club), Deputi IV Menko Maritim dan Abdullah Azwar Anas (Bupati Banyuwangi).

Bob Kucera pembicara tamu yang menyampaikan materi "Pengembangan Wisata Marina yang bernilai jual untuk pasar Internasional." Sementara Abdullah Azwar Anas memaparkan materi Banyuwangi Mutiara Baru Industri Marina di Indonesia."

Peserta seminar meliputi sebagian peserta WIFBR, perwakilan dan kementerian RI, seperti Perhubungan, Pariwisata, BUMN dan Komenko Kemaritiman. Selain itu juga diundang Walikota Denpasar, beberapa elemen di PT. Pelabuhan Indonesia, serta asosiasi lain yang merupakan stakeholder wisata, khususnya yang berkaitan dengan pengembangan marina.

Acara lainnya, Coctail Party di Marina Benoa di hari yang sama, di mulai jam 16.00 WITA hingga selesai. Acara ini menjamu peserta WIFBR, dimulai dengan penyambutan bagi tamu undangan dengan sajian tari Sekar Jagad. Pada tamu juga dihibur dengan hiburan band akustik dan aneka game interaltif.

Kemudian keesokan harinya (30/05) di lanjutkan dengan Awarding WIFBR bertempat di Prama Sanur Beach Hotel. Acara ini merupakan gala dinner sekaligus mengumumkan juara dari rally tersebut. Diawali dengan registrasi peserta mulai puku; 18.00 WITA. Kemudian dibuka dengan pentas tari Kecak. Setelah beberapa sambutan dilanjutkan dengan awading dan winner greeting. Selain hiburan live music, juga ada pesta kembang api dan sajian sendratari Ramayana.

Kepada Majalah SCG, Edi Priyanto, Kepala Humas PT Pelindo III (Persero) menyatakan, salah satu sasarannya ingin memberi image tentang kesiapan pelabuhan-pelabuhan di tanah air untuk menerima kedatangan kunjungan kapal-kapal tiang tinggi. "mempromosikan Pelabuhan Boom Banyuwangi guna mempersiapkannya menjadi tuan rumah untuk perhelatan serupa 2 tahun mendatang," jelasnya.


Selain sasaran diatas, juga diharapkan mampu memberi wawasan bagi berbagai pihak guna turut serta untuk mengembangkan pelabuhan marina di Indonesia. Menurut Edi, potensi wisata Indonesia yang luar biasa akan lebih optimal dalam mendukung pendapatan devisa dengan adanya pelabuhan-pelabuhan marina di Nusantara.